< CARA MENGOPRASIKAN KAMERA VIDEO DENGAN BAIK >

Kata-kata
itu sering saya dengar dari teman-teman yang memang tidak tahu atau
awam dengan kamera. Bahkan dari teman-teman yang bekerja di broadcast
sekalipun (di luar Cameraman) banyak yang berkata seperti itu, mungkin
dilihatnya asyik banget cameraman bekerja, jadi banyak yang pingin bisa
mengoperasikan kamera. Setelah itu timbul pertanyaan berapa lama ya rata-rata orang belajar dari nol sampai bisa mengoperasikan kamera? Jawabannya
tergantung. Karena setiap orang tidak sama dalam hal daya serap maupun
pengetahuan. Tapi kalau mau belajar pasti tidak lama juga bisa. OK kita
sama-sama belajar dari basic, mungkin sedikit pengalaman dan sedikit
pengetahuanku bisa membantu.
Basic Camera Operation
Camera
video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media
penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal
antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari
berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan
bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional.
Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV,
maupun berbentuk card (kartu memori).
Bagi pengguna pemula/amatir
biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar.
Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk
mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa
para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam
mengoperasikan kamera.
The Main Control
Ada enam control dasar pada kamera:
1. Exposure:
* Aperture
* Shutter Speed
* (ND Filter)
* (Gain)
2. Filter Colour
3. White Balance
4. Zoom
5. Focus
6. Audio Levels
Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.
Exposure
Eksposure
secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk
mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak
sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
·Aperture (diafragma)
Di
kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis
yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk
mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil
mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila
Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam
kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan
menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan
diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor
f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan
diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan
memutar ring iris di lensa kamera.
· Shutter Speed
Biasanya
shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin
menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru
Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai
tujuan kita.
· ND Filter
Filter ND (Neutral Density)
berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa
mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi
cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.
· Gain
Kebalikan
dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan
kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop
maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat
exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral
(pecah).
Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau
mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video
memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan
dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan
untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter
5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita
memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang
filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari.
Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang
filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya
yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber
cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah.
Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan
derajad Kelvin.
White Balance
Intensitas cahaya
berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari.
Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK,
cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK,
cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas
cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan
warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi
dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white
balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja
yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita
pergunakan untuk merekam adegan.
Cara menyetel white balance:
* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
* Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
* Kamera siap untuk merekam.
Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
Bagi
para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan
cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di
kamera.
Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati
atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa
dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:
Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera
Focus
Fokus
adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar
dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh
di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di
viewfinder dan monitor.
depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.
Secara
teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman
mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita
untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.
Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).
3 hal yang menentukan depth of field :
1. Panjang Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.
2. f-stop/iris
Lebih
besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin
sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar
dari f/2.0
3. Jarak kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.
Audio Levels
Jangan
abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas
audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan
antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat
mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai
kepada penonton.
Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).
< CARA MENGOPRASIKAN KAMERA DIGITAL DAN ANALOG >
Jika semuanya sudah siap untuk dipergunakan, silahkan mencari objek apa saja yang anda inginkan untuk anda foto. Jika sudah dapat, anda harus mengatur focus dan sinkronnya terlebih dahulu. Focus dan sinkron akan munccul pada View Finder dengan menekan tombol Shutter setengah.
1. Focus, focus ini kegunaannya untuk mendapatkan hasil yang focus dan tidak buyar atau buram. Focus ini bentuknya bulat dengan garis di tengahnya. Bila garis tersebut sudah lurus, itu berarti tandanya sudah focus. Tetapi bila garis di tengahnya masih terlihat tidak lurus atau patah, itu berarti kita harus mengaturnya terlebih dahulu yaitu dengan memutar cincin ring focus yang terdapat di bagian lensa sampai garis terlihat lurus.
2. Sinkron, sinkron gunanya adalah untuk mendapatkan gambar yang bagus (tidak under atau terlalu gelap dan tidak over atau terlalu terang). Ada berbagai macam tanda sinkron, seperti : ( +2, +1, 0, -1, -2 ) itu yang artinya jika ada suatu tanda di bawahnya yang arahnya menunjukan kearah kiri, artinya gambar akan mejadi semakin terang (over), bila tanda ke arah kanan artinya gambar akan semakin gelap (under). Namun bila tanda berada tepat di bawah angka 0, artinya gambar sudah sinkron dansiap untuk di foto.
Aktifkan kamera dan aturlah pada mode otomatis. Untuk menghemat baterai matikan pembidik LCD dan gunakan pernbidik optik yang tersedia.
- Bidik obyek yang dinginkan.
Lensa pembidik atau LCD akan menampilkan objek yang akan Anda potret. Gunakan tombol zoom untuk memperoleh komposisi yang tepat. Jika pembidik mengalami bias atau tidak fokus, Anda bisa memeriksa apakah kamera digital Anda menyediakan pereduksi bias.
- Fokus otomatis.
Tempatkan objek yang akan menjadi. Apabila gambar objek belum tajam, gunakan mode fokus otomatis. Skala ketajaman gambar tergantung pada jenis kamera yang Anda gunakan. Untuk proses fokus otomatis lakukan saat Anda menekan setengah tombol pembidik.
Pada fotografi ada yang disebut bukaan lensa, yaitu lebarnya lensa pembidik yang akan terbuka untuk memindai gambar. Bukaan otomatis pada kamera digital dideteksi berdasarkan besarnya cahaya yang diterima oleh sensor. Setelah itu dapat ditentukan bukaan lensa optimal dengan cara menekan setengah tombol pembidik.
1. Posisi normal tombol bidik
2. Posisi setengah tekan pada tombol bidik
- Blitz otomatis.
Apabila cahaya yang masuk kurang , bukaan otomatis (autoexposure) akan mengaktifkan blitz secara otomatis. Dalam keadaan aktif lihat lampu indikator yang akan berkedip-kedip pada saat Anda menekan setengah tombol pembidik.
-White balance otomatis.
White balance adalah metode penyaringan pada saat proses konversi dari gradasi hitam putih ke gradasi warna. Metode secara otomatis menyesuaikan proporsi warna agar warna putih tetap tampil putih di foto.







0 komentar:
Posting Komentar